Selasa, 17 November 2015
ALAT PRAGA
SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA
Disusun Oleh :
1. Surahmi Nur fadjriatun
KELAS : 3a1
SEMESTER : 5 (lima)
PRODI : Pendidikan Biologi
DOSEN : Imam Hadi Mulyono S.Pd.,M.Pd
DOSEN : Imam Hadi Mulyono S.Pd.,M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
TAHUN 2015/2016
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
TAHUN 2015/2016
C. Alat dan
Bahan
1.
Cutter
2.
Toples bekas
3.
botol kecil bekas tinta
4.
Balon kecil & besar
5.
Selang
6.
Lem tipe karet
7.
Karet
8.
Sterofom
Gambar 2.
Alat dan Bahan untuk Membuat Peraga Pernapasan
|
D. Cara Membuat
1.
Membuat skema model pernapasan.
2. Memotong selang sepanjang 5 cm serta bekas selang 10 cm untuk
membentuk trakea dan percabangannya.
3.Membuat model sterofom
bentuk bulat.
4.
Mengikat mulut balon di ujung
percabangan selang huruf “T” terbalik yang menggambarkan percabanagan
bronkus.
5.
Melubangi tutup toples sesuai dengan
besar bekas pulpen/ selang.
6.
Membuat lubang sebesar selang pada
sisi samping botol kecil bekas tinta printer.
7.
Mengelem masing-masing sambungan dan
memasukkan sterofom di bagian dalam mulut toples sebagai penutup aliran udara
bebas.
8.
Merangkai bahan-bahan seperti gambar
di bawah ini.
|
E. Cara Menggunakan Alat Peraga Respirasi dalam Pembelajaran
1.
Pegang toples pada bagian perut
dengan tangan kiri.
2.
Tarik karet balon besar pada dasar
toples ke arah bawah. Tarikan ini menggambarkan pada saat diafragma perut
berkontraksi sehingga dada mengembang.
3.
Pada saat balon kecil dalam toples
membesar, menggambarkan bahwa paru-paru mengadakan inspirasi dan terisi udara
penuh.
4.
Lepaskan karet balon ke keadaan
semula, menggambarkan pada saat otot diafragma relaksasi.
5.
Balon akan mengempis kembali menggambarkan
ekspirasi.
6.
Lakukan prosedur 2 – 5 untuk
memahami proses respirasi (fungsi difragma).
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian “Sistem Pernapasan”
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di
dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan
paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya.
Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada
dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.
Di dalam tubuh manusia dan hewan, energi kimia dalam makanan dapat digunakan
setelah dioksidasi di dalm tubuhnya. Proses menghasilkan energi melalui
oksidasi bahan makanan di dalam sel-sel tubuh disebut respirasi sel.
Respirasi sel terdiri atas respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi
aerob adalah proses pembakaran bahan makanan dengan membutuhkan oksigen (O2).
Respirasi anaerob adalah suatu proses pembakaran bahan makanan dengan tidak
membutuhkan oksigen (O2).
2.2
Sistem Respirasi Manusia
Pada saat bernapas, kita
menghirup udara (inspirasi) dan menghembuskan udara (ekspirasi) Saat udara
memasuki paru-paru, terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 yang disebut respirasi
eksternal. Darah yang mengandung banyak O2 akan menuju jaringan tubuh.
Pertukatan gas yang terjadi antara darah dengan cairan jaringan disebut
respirasi internal. Gas O2 yang sampai pada sel akan menggunakan untuk
membuat energi (ATP) yang dinamakan respirasi sel.
2.2.1
Alat-Alat Respirasi
Alat-alat respirasi pada
manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus,
bronkiolus, dan alveolus.
Di dalam sel-sel tersebut gas oksigen menuju mitokondria untuk melakukan
respirasi seluler. Respirasi seluler adalah proses pemecahan glukosa untuk
menghasilkan energi melalui proses glikolisis, siklus krebs dan transport
elektron. Reaksi pemecahan glukosa membutuhkan glukosa dan oksigen sehingga
mampu menghasilkan energi, air, dan gas karbondioksida.
Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan alat-alat
pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring,
trakea, bronkus, dan paru-paru. Bila salah satu organ pernafasan tidak mampu
berfungsi secara normal maka bisa mempengaruhi kerja sistem pernafasan secara
umum. Berikut ini penjelasan daftar nama alat pernafasan beserta fungsinya.
1.Rongga
Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui
udara luar. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang
berfungsi untuk menahan kontaminasi benda-benda asing, misalnya debu dan
kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu, rongga mulut
manusia juga memiliki konka yang mengandung banyak kapiler darah sehingga
dapat menghangatkan udara yang akan masuk ke dalam sistem pernapasan.
2.
Pangkal tenggorokan (Faring)
Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di bagian
depan dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran nafas
akan terbuka ketika manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan sambil
berbicara mungkinkan makanan masuk ke dalam saluran pernafasan.
Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran pernafasan
akan terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat hidung. Bentuknya
adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings terdapat laring
(tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita suara
bergetar karena masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan suara.
3.
Batang Tenggorokan (trakea)
Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki
silia-silia pada dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk
menyaring benda-benda asing yang ikut masuk ke dalam saluran pernafasan. Sebagian
trakea terletak di leher dan sebagian lagi terletak di rongga dada. Batang
tenggorokan pada orang dewasa memiliki panjang sekitar 10 cm.
4.
Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di bagian bawah berbatasan dengan
diafragma, sedangkan di depan dan di samping dibatasi oleh tulang rusuk.
Diafragma adalah pembatas antara rongga perut dengan rongga dada. Paru-paru
kanan (pulmo dekster) terdiri dari 3 lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo
sinester) terdiri dari 2 lobus.
Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam (pleura
visceralis) dan pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam langsung
menyelimuti paru-paru, sedangkan pleura luar bersebelahan dengan tulang
rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga tulang rusuk. Antara kedua
pleura tersebut terdapat rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas paru-paru.
Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah. Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada ujung-ujung bronkiolus.
Alveolus memiliki selaput tipis dan pada permukaannya banyak terdapat muara
kapiler darah, oleh karena itu dapat berlangsung pertukaran gas oksigen dan
karbon dioksida secara difusi.
4.
Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua,
yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir
sama dengan trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu bagian
paru-paru.
5.
Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju
ke gelembung - gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip
dengan struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami
modifikasi menjadi sisik.
6.
Alveolus
Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah terjadi
pertukaran gas antaraudara dan darah. Luas permukaan alveolus pada orang
dewasa bisa mencapai antara 97 sampai 194 m2.
2.2.2
Mekanisme Pernapasan
Berdasarkan proses
inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan dibagi atas pernapasan dada dan
pernapasan perut.
a. Pernapasan
Dada
Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas
kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan dada
terdiri dari 2 tahap, yaitu:
¶ Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot
antartulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat, rongga
dada membesar dan paru-paru mengembang. Hal ini mengakibatkan tekanan udara
di dalam rongga dada lebih kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara
yang kaya okan oksigen terhisap masuk kedalam paru-paru melalui saluran
pernafasan.
¶ Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga
fase relaksasi, yaitu kondisi dimana otot antara tulang rusuk kembali ke
posisi semula, rongga dada kembali mengecil dan paru-paru mengempis. Kondidi
ini menyebabkan tekanan rongga dada meningkat dan lebih tinggi dari tekanan
atsmosfer sehingga udara dalam paru-paru mengalir keluar melalui saluran
pernafasan.
b. Sistem
Pernafasan Perut
Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada
aktivitas diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:
2.2.3 Volume Udara Pernapasan
Dalam keadaan biasa, orang dewasa normal menghirup dan menghembuskan udara ±
500 cc yang disebut volume tidal.
Setelah melakukan pernapasan biasa, kita masih dapat menghirup udara
sekuat-kuatnya sebanyak ± 1500 cc. yang disebut volume cadangan inspirasi dan
menghembuskan udara sekuat-kuatnya hingga ± 1500 cc yang disebut volume
cadangan ekspirasi. Volum udara , volume tidal, volume cadangan inspirasi,
volume cadangan ekspirasi mencapai 3500-4000 cc, yang disebut kapasitas vital
paru-paru. Setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya, didalam paru-paru
masih tersisa udara sebanyak ± 1000 cc yang disebut sebagai volume residu.
Jumlah keseluruhan udara yang tertampung secara maksimal dalm paru-paru
disebut kapasitas total paru-paru.
2.2.4
Frekuensi Pernapasan
Pada orang dewasa normal,
frekuensi pernapasan berkisar antara 15-18 tiap menit. Faktor yang
mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah.
1. Umur
Semakin bertambahnya umur
seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi semakin lambat. Pada
usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada saat
usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relatif lebih sedikit.
2. Jenis
Kelamin
Pada umumnya, laki-laki
lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena itu, laki-laki memerlukan
oksigen yang lebih banyak daripada wanita.
3. Suhu Tubuh
Manusia memiliki suhu
tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C karena manusia mampu mengatur
produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju metabolismenya, sehingga
kebutuhan oksigen akan meningkat.
4. Posisi Tubuh
Posisi tubuh akan
mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada saat berdiri, otot
akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih banyak dan laju
pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.
2.2.5
Pertukaran Gas di Dalam Tubuh
Pertukaran gas di dalam tubuh tidak hanya
berlangsung di paru-paru, melainkan juga di jaringan tubuh. Pertukaran gas
terjadi karena perbedaan tekanan parsial udara.
Bernapas
merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan melalui
paru-paru. Tetapi arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang terjadi di
dalam sel dengan “lingkungannya”. Udara lingkungan dapat dihirup masuk
ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara, yakni pernapasan
secara langsung dan pernapasan tak langsung. Pernapasan secara
langsung adalah pengambilan udara pernapasan dilakukan secara langsung oleh permukaan
tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran pernapasan.
Sedangkan pernapasan tak langsung artinya udara pernapasan tidak berdifusi
langsung melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat berlangsungnya
difusi gas tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa gelembung
paru-paru (alveolus).
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap
yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal.
1. Respirasi
Eksternal
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Dengan kata
lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan
darah.
Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3–) dengan persamaan reaksi seperti berikut, (H+) + (HCO3–) => H2 + CO3 Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi sebagai berikut. H2CO3 => H2O + CO2.
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu
CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi. Terjadinya
difusi O2 dan CO2 ini karena adanya perbedaan tekanan parsial. Tekanan udara
luar sebesar 1 atm (760 mmHg), sedangkan tekanan parsial O2 di paru-paru
sebesar ± 160 mmHg. Tekanan parsial pada kapiler darah arteri ± 100 mmHg, dan
di vena ± 40 mmHg. Hal ini menyebabkan O 2 dari udara berdifusi ke dalam
darah. Sementara itu, tekanan parsial CO2 dalam vena ± 47 mmHg, tekanan
parsial CO2 dalam arteri ± 41 mmHg, dan tekanan parsial CO2 dalam alveolus ±
40 mmHg. Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat
berdifusi dari darah ke alveolus.
2. Respirasi
Internal
Pada pernapasan dalam
darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan
berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut, HbO2
=> Hb + O2. Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan
jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih
rendah dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara
terus menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular. Dari proses
pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya perbedaan
komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru.
Tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi ± 100 mmHg dan tekanan parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Sebaliknya tekanan karbon dioksida tinggi, karena karbon dioksida secara terus menerus dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tekanan parsial CO2 dalam jaringan ± 60 mmHg dan dalam kapiler darah ± 41 mmHg. Hal inilah yang menyebabkan O2 dapat berdifusi ke dalam jaringan dan CO2 berdifusi ke luar jaringan. Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml karbon dioksida per hari.
Pengangkutan CO2 di dalam
darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
·
Sekitar 60–70% CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3–) oleh plasma
darah, setelah asam karbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadi ion
hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3–).
Ion H+ bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb, sedangkan ion HCO3– meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO3– dalam eritrosit diganti oleh ion klorit. Persamaan reaksinya sebagai berikut, H2O + CO2 => H2CO3 => (H+) + (HCO3–)
·
Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk karboksihemoglobin.
Secara sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai berikut,
CO2 +
Hb => HbCO2
Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari hemoblogin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino. Reaksinya sebagai berikut, CO2 + RNH2 => RNHCOOH
·
Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat
(H2CO3). Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke
udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya
sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat.
Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau penyangga karena
mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah.
Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat (H2CO3) akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan fisiologis yang disebut asidosis.
2.2.6
Gangguan pada Sistem Respirasi
1.
Sinusitis, yaitu infeksi pada bagian sinus. Infeksi ini terjadi ketika
saluran hidung yang mengarah ke sinus tersumbat.
2.
Tonsilitis, yaitu infeksi pada bagian tonsil sehingga meradang dan
membengkak. Peradangan dan pembengkakan tonsil yang terjadi di daerah pangkal
faring disebut amandel. jika terjadi pada nasofaring disebut adenoid.
3.
Laringitis, yaitu infeksi pada daerah laring yang menyebabkan suara parau
atau serak.
4.
Bronkitis akut, yaitu infeksi pada daerah bronkus yang biasanya didahului
oleh infeksi saluran respirasi bagian atas oleh virus yang diikuti dengan
infeksi bakteri.
5.
Pneumonia, yaitu infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh virus dan
bakteri sehingga bronkus dan alveolus berisi banyak cairan. Kondisi ini
mengakibatkan terganggunya proses pertukaran udara.
6.
Tuberkulosis atau TBC, yaitu infeksi pada paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis.
7.
Bronkitis kronis, yaitu tersumbatnya saluran udara oleh cairan mukus sehingga
suplai udara ke paru-paru terganggu.
8.
Emfisema, yaitu gangguan pada paru-paru yang ditandai dengan rusaknya
dinding-dinding alveolus sehingga kemampuan pertukaran udara menjadi
berkurang
9.
Asma
adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan
peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik
berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa
berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut
terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan
seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan. Seperti
diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu
di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam
paru, satu saluran napas trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan
satu lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-cabang
lagi, makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli,
tempat terjadi pertukaran gas, oksigen (O2 ) masuk ke pembuluh
darah, dan karbon dioksida (CO2 ) dikeluarkan.
10. Kanker
paru-paru, lebih banyak dialami pria dibandingkan wanita. Penyebab kanker ini
salah satunya dipicu oleh kebiasaan merokok dalam jangka waktu yang lama,
baik aktif maupun pasif.
11. Flu, yaitu
penyakit yang ditandai dengan rongga hidung berlendir, batuk, dan demam.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Influenza.
2.2.7
Teknologi Sistem pernapasan
Salah satu bentuk
teknologi sistem respirasi untuk mengatasi gangguan sistem respirasi adalah
suatu alat respirasi yang disebut dengan respirator
Emerson atau paru-paru besi. Paru-paru besi merupakan suatu alat
berupa lemari logam kedap udara yang di dalamnya menempel sebuah pompa yang
dapat mengubah kuantitas dan tekanan udara. Alat tersebut berfungsi sebagai
alat pernapasan buatan dan biasa digunakan ketika otot-otot pernapasan mengalami
kerusakan berat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di
dalam tubuh.
Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga
hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.
Pada proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan pada manusia dibagi
atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi
frekuensi pernapasan adalah Umur, Jenis Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh.
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap
yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal. Serta ada beberapa
gangguan pada system respirasi manusia.
3.2 Saran
Jagalah kesehatan organ
pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem pernafasan lainnya. Agar tidak terjadi
gangguan pada sistem pernapasan kita, hindarilah polusi udara dan gas-gas
beracun, dan terutama hindarilah sikap merokok. Serta rawatlah paru-paru
(pulmo) agar tetap bersih, karena Paru-paru mudah sekali terserang penyakit
infeksi sehingga menimbulkan kerusakan jaringannya.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina,Dyah,dkk.2004.Biologi 2 SMA dan MA
untuk kelas IX. Jakarta : ESIS
Pratiwi, D.A, dkk. 2007 . Biologi untuk SMA dan MA
kelas IX jilid 2. Jakarta : Erlangga
Priadi, Arif. 2009. Biology Senior High School Year
XI. : Yudhistira.
|
Sports Betting in 1xbet Korean (JU) - Legalbet.co.kr
BalasHapusSports sbobet ทางเข้า Betting in 1xbet Korean (JU). Licensed by the Sports Betting Commission, the Sports bk8 Betting Betting Platform is regulated 1xbet korean by the Curacao